Tips Membantu Anak Mencatat Ceramah Tarawih

Sore ini tiba-tiba anak saya minta diajak sholat tarawih. Selidik punya selidik ternyata dia mendapat tugas dari guru sekolahnya untuk mencatat isi ceramah tarawih. Kaget juga Saya, soalnya baru kelas 2 SD masak disuruh mencatat isi ceramah, mana ngerti dia.

Akhirnya, malam ini saya putuskan untuk melatihnya mencatat ceramah malam ini dengan saya berpura-pura sebagai penceramah untuk dipraktekkan besok. Setelah mencari sebentar di google, saya menemukan materi ceramah ramadhan yang menarik.

Pertama saya coba bacakan dan ...alamak... ditulis kata per kata!!!! Padahal kecepatan nulisnya masih 2 kata per menit. Terang aja langsung teriak-teriak minta diulang. Mana ada ustadz lagi ceramah bisa disuruh ngulang ...ada-ada aja tuh anak.
Kemudian saya sampaikan, jangan ditulis semua , coba cari kalimat-kalimat yang penting aja. Kali ini masih gagal juga, karena ya itu...kecepatan nulisnya masih super lambretta...
Akhirnya saya minta dia ambil kertas bekas kosong, terus saya bacakan sekali lagi isi ceramah itu namun kali ini dia hanya saya minta menuliskan kata-kata saja yang sempat didengar, dia ngerti dan singkat. Meskipun awalnya agak keteteran, tapi akhirnya berhasil juga dia menulis beberapa kata.
Saya sempat mengingatkan juga kalau tidak usah berusaha mengingat seluruh isi cceramah. Kalau ada yang kelewat biarin aja, gitu kata saya.
Nah, dari kata-kata kunci tadi, baru saya minta anak saya tadi untuk menuliskan kalimat berdasarkan persepsi dia. Lumayanlah, menurut taksiran saya 70% cukup mengena dengan isi ceramah yang saya bacakan tadi.
Jadi, besok saya mau tes dengan life trial. Modal kertas kosong, besok akan saya coba membuat dia menuliskan kata-kata kunci saja dan menuliskan kembali kalimatnya setelah sampai di rumah.
Mudah-mudahan kalau Anda kesulitan membantu anak anda menulis ceramah tarawih ramadhan, tips ini bisa berguna.
Salam hangat.


Read More......

Bisnis Pulsa Tanpa Biaya Registrasi

Bisnis Pulsa nampaknya semakin marak akhir-akhir ini dan mulai merambah di dunia online. Dua bulan yang lalu, saya berpikir untuk mencoba bisnis pulsa sebagai pelengkap bisnis kursus online web yang sudah saya kelola selama ini. Beberapa pilihan langsung muncul dari hasil search. Yang mana yang saya ambil?

Yang pertama muncul dalam pilihan saya tentu saja adalah yang sangat marak akhir-akhir ini, sebut saja X (saya sebut demikian agar tidak ada yang tersinggung). Terus terang salah satu faktor pendorong kuat yang menentukan pilihan Saya adalah ikut sertanya salah satu tokoh agama yang saya anggap kompeten dalam bisnis islami di sana.

Saya berpikir, kalau beliau ikut, maka kemungkinan besar bisnis ini halal.

Ditambah lagi, di situsnya, X mencantumkan fatwa halal bisnis MLM dari MUI Bandung, otomatis, secara tidak sadar, saya mengasosiasikan bahwa fatwa tersebut ditujukan langsung pada bisnis pulsa X tersebut.

Terus terang, selama ini saya memang termasuk sangat berhati-hati dan cenderung takut dalam memilih bisnis online yang saya tekuni. Termasuk untuk kursus online juga saya hanya berani menggunakan skema bisnis yang menurut saya paling aman dari sisi hukum agama yaitu sistem reseller dan bukan MLM. Selain itu, saya juga selalu memperbaiki sales letter yang saya buat agar semaksimal mungkin menghindari unsur penipuan seperti mencantumkan dead line pembelian, batasan waktu pemberian bonus, dll.

Masukan dari rekan-rekan reseller yang perduli dengan masalah itu juga menjadi salah satu dasar bagi saya untuk selalu memperbaiki kursus online tersebut.

Nah, kembali ke laptop ... bisnis pulsa.

Seperti tadi sudah saya sampaikan, saya akhirnya mencoba membeli Starter pack X seharga 200 rb, namun sebelum melakukan aktivasi keanggotaan, saya chat sama teman saya dan menurut dia X masuk kategori subhat.

Karena penasaran, saya akhirnya searching lebih dalam lagi di google, dan nampaknya memang masih ada Pro Kontra tentang bisnis pulsa X tersebut. Yang bisa saya simpulkan dari berbagai diskusi dan membaca lebih detil fatwa MUI Bandung membuat saya mulai ragu, antara lain:

1. ternyata Fatwa MUI itu tidak ditujukan khusus untuk X seperti yang saya asumsikan sebelumnya, tetapi merupakan fatwa umum untuk bisnis MLM, dan
2. masih adanya biaya pendaftaran (untuk pembelian Starter Pack) senilai 200 rb.

Akhirnya, saya putuskan untuk menunda aktivasi, dan itu berlanjut sampai sekarang karena saya sendiri benar-benar ragu.

Beberapa minggu kemudian, saya kebetulan melihat iklan tentang bisnis pulsa yang gratis registrasi. Karena tertarik, saya langsung mengunjungi web sitenya.

Setelah membaca dan mempertimbangkan beberapa hari, akhirnya saya putuskan untuk mencoba melakukan pendaftaran dengan beberapa pertimbangan berikut:

  1. Bebas biaya pendaftaran
  2. Semua uang yang kita depositkan menjadi pulsa
  3. Harga pulsanya murah (sebenarnya hampir tidak ada bedanya dengan penyedia pulsa lainnya).
  4. Bisnis ini bisa dilakukan full online (Binis pulsa lain juga sebenarnya bisa, tetapi masih memerlukan aktivitas off line terutama untuk masalah kartu anggota).
Satu hal yang saya masih ragu adalah kelangsungan web sitenya, karena saya lihat belum terlalu lama. Tapi saya pikir, kalau hanya deposit beberapa puluh ribu resiko itu tidak terlalu besar dibandingkan bisnis pulsa yang lain, toh semuanya bisa menjadi pulsa. Ternyata kekhawatiran saya tidak beralasan, karena terbukti sampai sekarang masih berjalan dengan baik.

Ternyata benar ... setelah saya coba, sama sekali tidak ada biaya pendaftaran. Aktivasi dilakukan saat saya mengirimkan deposit pertama saya. Karena masih setengah yakin, saya baru berani deposit sekitar 50 rb saja. Alhamdulillah, hanya dalam waktu kurang dari 24 jam, membership saya sudah aktif. Semuanya bisa menjadi pulsa yang langsung saya gunakan untuk mengisi HP saya dulu dan terus berlanjut sampai sekarang.

Kelemahannya hanya satu, sejauh yang saya alami sampai sekarang, yaitu komisinya tidak langsung sebesar penyedia pulsa online yang lain karena memang hanya mengandalkan dari komisi transaksi pulsa (setiap ada pengisian pulsa dari downline, kita mendapat Rp. 50,-). Tapi saya pikir, gak pa pa lah, yang penting hati saya tenang. Paling tidak untuk mengisi pulsa sehari-hari, saya bisa dapatkan dengan harga lebih murah dibandingkan mengisi di counter pulsa.

Kalau Anda tertarik untuk mencoba bisnis pulsa ini, silahkan klik di sini, kalau semua berjalan lancar, besok juga Anda sudah bisa mulai jualan pulsa ke teman, saudara atau tetangga.

Cara saya agar tidak mengeluarkan modal tambahan di awal adalah seperti ini. Kita tidak perlu menyiapkan uang pendaftaran. Cukup menggunakan alokasi uang pulsa bulanan kita saja. Jika semula kita melakukan pembelian ke counter pulsa, sekarang kita alihkan menjadi deposit di pulsagram. Setelah lebih yakin, nantinya Anda bisa mulai deposit dengan nilai yang lebih besar untuk dijual pada orang lain.

Deposit ini bisa digunakan semuanya untuk mengisi pulsa ke HP kita atau orang lain. Harga pulsanya tentu saja lebih murah dibandingkan di counter. Plus, bisa kita gunakan juga untuk mengisi pulsa ke HP orang lain untuk jualan seperti di counter-counter pulsa secara manual.

Bagaimana keuntungannya?

Jika kita menjual manual langsung ke pelanggan, kita bisa mendapat penghasilan per transaksi yang lebih besar. Misalnya pulsa Simpati 10 rb, bisa kita beli dengan harga Rp. 10.350 dan bisa kita jual ke pelanggan seharga 11 rb - 12 rb. Lumayan lah, untung 1000 dari tiap transaksi.

Keuntungan lain bisa kita dapatkan dengan memiliki downline. Setiap transaksi pengisian pulsa oleh downline, kita akan mendapat Rp. 50, sampai downline 10 tingkat di bawah kita.

Untuk detilnya, silahkan review web site bisnis pulsa tanpa biaya registrasi ini.

NB: Tulisan ini bukan ditujukan untuk memberikan penilaian halal atau haram terhadap bisnis pulsa, karena saya belum memiliki kapabilitas untuk melakukan hal tersebut. Apa yang saya tulis murni sebatas pengetahuan dan keyakinan saya saja.

Mudah-mudahan bermanfaat.
Salam hangat.



Read More......

Cara Sholat Khusyu dalam 2 Langkah

Cara sholat khusyu yang saya lakukan sangat sederhana dan baru saja saya coba saat sholat shubuh hari ini. Walaupun menurut saya yakin belum 100% khusyu, tapi untuk kasus pagi ini sudah lumayan membantu.

Problem sholat saya adalah sering sekali pikiran atau ingatan tentang hal-hal selain bacaan sholat yang melintas di pikiran. Dan hal itu sangat banyak sekali terjadi setiap sholat, bahkan setiap ganti gerakan hampir selalu ada pikiran yang melintas. Masalah kursus online, pekerjaan, mau sarapan apa, lhah, pokonya liyeur ceu orang sunda mah.
Kebetulan beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah buku tetang ilmu pikiran yang ada latihannya. Hal menarik yang dapat saya tangkap saat membaca sampai di bab 3 adalah cara latihan untuk fokus pada tujuan. Bagi Anda yang pernah membaca Hukum Tarik Menarik, maka mungkin sudah tidak asing lagi dengan cara ini.
Pada dasarnya adalah kita harus membuang pikiran negatif dan memikirkan hal-hal yang positif saja, sehingga yang datang pada kita nantinya adalah hal yang positif saja.
Dalam latihan di buku tersebut, disebutkan bahwa tahap I kita mencoba membuat diri kita memikirkan hal yang kita inginkan dan kemudian memblok hal yang tidak kita inginkan. Ini seperti latihan konsentrasi.
Lalu tadi pagi saya secara tidak sengaja, saat sholat terpikir untuk mencobanya di sholat.
Caranya sangat sederhana. Setiap kali ada pikiran yang melintas langsung hati saya mengatakan "JANGAN DIPIKIRKAN", itu tidak penting. Ternyata langsung saja pikiran yang melintas itu hilang.
Itu saya lakukan setiap kali ada pikiran yang datang.
Setelah itu, saya mengatakan lagi "BICARALAH". Dengan mengatakan hal itu dalam hati ternyata saya langsung teringat kalau sedang bicara pada Allah.
Jadi, cukup lakukan 2 langkah itu saat ada pikiran yang melintas: "JANGAN DIPIKIRKAN" dan "BICARALAH".
Saya yakin bahwa metode ini masih jauh dari sempurna, tapi at least it works for me. Paling tidak untuk memblok pikiran-pikran yang ndak relevan yang melintas di kepala saya setiap sholat.
Mudah-mudahan bermanfaat.
Salam hangat.

Read More......