Bulan lalu saya harus pergi ke Purwokerto untuk urusan keluarga. Seperti biasa, jika bepergian sendiri saya lebih suka menggunakan kendaraan umum. Di luar perkiraan, urusan udah beres sebelum tengah hari, dan saya memutuskan untuk pulang saat itu juga ke Bandung. Apa hubungan perjalanan ini dengan Maskapai penerbangan Emirates?
Sebenarnya saya sudah memesan tiket travel untuk perjalanan pulang saya ke Bandung. namun keinginan untuk segera kumpul lagi sama keluarga di Bandung rupanya mengalahkan kenginginan saya untuk melakukan perjalanan dengan nyaman. So, setelah urusan selesai, saya buru-buru pergi ke Terminal Bis. Asumsi saya adalah, mengingat jaman sudah begini maju, maka yang namanya bis AC dari Purwokerto ke Bandung pasti selalu ada tiap jam.
Sayangnya, asumsi itu ternyata terlalu indah.
Saya sampai di terminal bisa jam 13:00 dan langsung menuju ke tempat pemberangkatan bis ke Bandung. Apa daya, sesampai di sana, saya menghadapi kenyataan bahwa bis AC ke bandung baru akan berangkat jam 5 sore. Dari pada harus nunggu selama itu di terminal, saya akhirnya memilih naik bis ekonomi yang saat itu sudah siap berangkat.
Honestly, saya sudah lama sekali tidak naik kendaraan umum yang satu ini. Dan ternyata perjalanan menggunakan bis ekonomi ini membawa hikmah perenungan bagi saya.
Perjalanannya benar-benar lambat, dan panas, setiap terminal berhenti dan sempat mogok selama 1 jam gara-gara masalah radiator. Untungnya saya mmebawa buku The Secret yang dapat saya gunakan untuk mengisi waktu menunggu perbaikan bis.
Setelah perbaikan selesai, bis berangkat, dan saya was-was mengenai keterlambatan saya sampai di Tasikmalaya alias kuatir kemaleman di sana dan tidak mendapat kendaraan ke Bandung.
Baru berjalan sekitar 20 menit, bis saya ini bertemu dengan bis Budiman lain yang juga mogok (kayaknya perusahaan transportasi kita cuman bisa beli tapi kurang pemeliharaan ya?). Dan yang mengasikkan, seluruh penumpang dari bis yang mogok tadi dijejalkan ke bisa saya. Wah, penuh sesak dan makin panas. Padahal jaak ke Tasikmalaya masih sekitar 3 jam.
Saat seperti itu, saya teringat pengalaman saya 2 minggu sebelumnya saat perjalanan dari Bangkok ke Hongkong. Perjalanan tersebut menggunakan salah satu maskapai penerbangan yang terkenal kenyamanannya yaitu Emirates. Terbayang di benak saya, segala kenyamanan yang ditawarkan, mulai dari pelayanan pramugarinya, TV set di setiap tempat duduk yang menyediakan berbagai macam layanan hiburan dan komunikasi. Dan dingin.
So, dalam waktu 2 minggu, saya merasakan 2 hal yang sangat kontras tentang transportasi, Maskapai penerbangan mahal dan maskapai bis super murah (bayangkan saja, cuman 25 ribu dari Purwokerto ke Tasik. Padahal saya menikmati jasa Bis ini jauh lebih lama dibandingkan penerbangan Emirates).
Saya pikir, pengalaman ini mengingatkan kita bahwa hidup ini seperti roda pedati. Kadang di atas, kadang di bawah. Tidak ada jaminan bahwa kita akan hidup berkecukupan terus, dan harus siap dan ridho setiap saat kalau terjadi hal yang tidak sesuai keinginan kita.
Alhamdulillah, ada hal yang bisa saya petik dari perjalanan tersebut.
Ada yang pernah mengalami hal yang sama?
Cara Mudah Belajar Membuat website dan blog sendiri! Silakan klik di kursus-online.com. Sok atuh di klik biar kelihatan :). Bingung Cari Uang atau Pengen dapet penghasilan tambahan? Silahkan coba JUALAN PULSA. peluang Rp. 2 M/bln, Bonus 250 jt, Anti Rugi, GRATIS Registrasi, modal kecil. Silahkan klik di sini. |
No comments:
Post a Comment